Minggu, 05 April 2009

Tips Membentuk Keluarga Sakinah

Hdh.Mirza Masroor Ahmad aba menerangkan sifat Al Wahab (The Bestower, Maha Penganugerah) Allah Swt, di dalam Khutbah Jumah beliau hari ini.Menjelaskan arti kata 'wahab' berdasarkan Kamus Bahasa Arab, Huzur bersabda, Al Wahab merujuk kepada salah satu sifat Allah Swt yang menekankan bahwa Dia adalah Zat yang suka menganugerahi dan menumbuh-kembangkan para abdi-Nya. Dengan rujukan ini, kata ‘Wahab’ memang sangat signifikan untuk dikenakan kepada Allah.Huzur bersabda, kata 'wahab' ini dapat pula dikenakan untuk manusia. Akan tetapi, Wahab yang sejati hanyalah Allah Swt, Wujud yang senantiasa menumbuh-kembangkan baik diminta ataupun tidak.Kalaulah seorang mukmin merenungkan hal ini, niscayalah ia akan menjadi saksi perwujudan sifat-Nya ini sehingga mengenali Tuhan Yang Maha Hidup yang menyantuni kita semua.Sebaliknya, mereka yang melihat kehidupan ini hanya dengan penglihatan duniawi, maka mereka pun akan melihat materi duniawi sebagai sumber segala-galanya.Huzur bersabda, Allah telah mengajari kita berbagai macam doa yang merujuk kepada sifat Al Wahab-Nya ini, yang pada Jumat ini beliau akan menerangkan satu aspek daripadanya; yang pada pokoknya agar kaum mukminin memperhatikan kewajiban mereka terhadap anak keturunan mereka, mendoakan pasangan hidup mereka dan anak cucu mereka, sehingga akhlakul karimah dan amalan shalihan mereka dapat berlanjut terus dari satu generasi ke generasi berikutnya.Selanjutnya Huzur membacakan ayat 75 Surah Al Furqan (15:75),

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً

yang terjemahannya sebagai berikut: “Dan mereka yang berkata, 'Ya Tuhan kami, anugerahilah kami istri-istri dan anak keturunan yang dapat menjadi penyejuk mata kami; dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang muttaqin.”
Huzur bersabda, doa ini merupakan suatu doa yang lengkap bagi mereka yang mendambakan pasangan hidup mereka ataupun anak keturunan mereka menjadi penyejuk mata (qurrata ayunin) mereka. Ruang lingkup doa ini tak terbatas, jauh di luar jangkauan manusia. Makbuliyat doa bagi kebaikan suami istri maupun anak keturunan ini tidak hanya dapat menyejukkan pandangan mereka pada kehidupan di dunia ini, namun juga akan terus berlanjut pada kehidupan nanti setelah mati. Ialah dikarenakan anak keturunan mereka akan terus mensyukuri dan mendoakan orang tua panutan mereka yang telah mendahului.Kemudian Huzur membacakan ayat 18 Surah Al Sajdah (32:18), yang terjemahannya sebagai berikut:

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Maka tiada sesatu jiwa mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari penyejuk mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar